Finalisasi Draf Renkon Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Kebumen, RAPI Kebumen Dukung Jaring Komunikasi
Setelah menyusun draft nol Rencana Kontingensi (Renkon) Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kabupaten Kebumen pada akhir Maret 2023 lalu, tahapan selanjutnya yakni finalisasi draft Renkon Gempa Bumi dan Tsunami.
Kegiatan Workshop Finalisasi Draft Renkon dengan fasilitator nasional Wahyu Heniwati SE MM berlangsung di Hotel Mexolie, Kamis 8 Juni 2023. Adapun penyusun Draft Nol hingga tahap finalisasi draft Renkon terdiri dari unsur pemerintah, TNI-Polri, masyarakat, akademisi, RAPI, dan media.
Direktur Kesiapsiagaan BNPB RI Pangarso Suryotomo dalam sambutannya yang dibacakan Ardhy Abetriawan selaku Analis Kebencanaan Direktorat Kesiapsiagaan BNPB, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan di 30 kabupaten/kota salah satunya dilaksanakan di Kebumen. Dipilihnya Kebumen karena wilayah Kebumen berada di selatan Jawa yang berpotensi bencana Gempa Bumi dan Tsunami.
“Pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi dukungan BNPB bersama pemerintah daerah melalui Program Indonesia Disaster Resiliance Initiative Project (IDRIP) yang dilaksanakan di 30 kabupaten/kota secara bersama-sama,” kata Ardhy.
Adapun rencana kontingensi bertujuan untuk menyiapkan pemerintah daerah yaitu BPBD/Lembaga/OPD dan Masyarakat serta semua elemen termasuk RAPI sebagai Organisasi Sosial dalam Komunikasi mampu merespon keadaan darurat dengan benar serta potensi dampak yang dapat ditimbulkan akibat bencana Tsunami.
Kepala BPBD Kabupaten Kebumen melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kebumen Totok Ari Setyanto menyampaikan bahwa wilayah Kabupaten Kebumen berbatasan dengan Samudera Hindia sangat berpotensi terjadi tsunami. “Maka dari itu sebelum terjadi bencana kita harus mulai mempersiapkan. Salah satunya dengan menyusun rencana kontingensi (Renkon). Harapan kita, Renkon yang sudah kita susun hanya sebatas menjadi sebuah dokumen. Tidak kita aktivasi menjadi rencana operasi. Karena kalau diaktifkan, berarti terjadi bencana yang sesungguhnya,” tegas Totok.
Finalisasi draft Renkon ini menjadi perhatian bagi semuanya karena bencana adalah tanggung jawab bersama semua pihak.
“Oleh karena itu, lewat penyusunan renkon ini, kita mulai dari diri kita untuk menyiapkan langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana,” tandas Totok.
RAPI sebagai jaring komunikasi kebencanaan harus segera mempersiapkan sumber daya manusia dan peralatan yang ada dengan melatih diri secara simultan dan berkelanjutan serta terus aktif memberikan informasi kepada pemerintah dan masyarakat.
Salah satu dukungan RAPI Kebumen dalam menyiapkan jaring komunikasi kebencanaan yakni mengalokasikan Frekwensi 142.560 Mhz dan 143.420 Mhz sebagai frekwensi koordinasi jaring komunikasi bencana di Kebumen yang tertuang dalam Draft Final Renkon Gempa Bumi dan Tsunami tersebut. (*)